Sikap bersahabat dengan anak memiliki peranan besar dalam mempengaruhi jiwa mereka. Perilaku seseorang akan menjadi cermin bagi sahabatnya.
Menyertai orang dewasa merupakan hak anak. Tujuannya agar mereka bisa belajar dari orang dewasa sehingga jiwanya terdidik dan kebiasaannya menjadi baik. Alangkah baiknya jika para orang tua dapat menyediakan waktu menemani anak-anaknya. Anak-anak juga perlu dicarikan teman yang sebaya dengannya. Jika orang tua pandai-pandai memilihkan teman yang baik untuk anak-anaknya dan mengawasi perilaku mereka serta membimbingnya, hal itu akan mendatangkan kebaikan baginya.
Faktor keteladanan orang tua juga memiliki pengaruh besar terhadap jiwa anak karena biasanya mereka meniru kedua orang tuanya. Bahkan, kedua orang tuanya lah yang mencetak perilaku paling kuat.
Maka, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Nasrani, Yahudi, atau Majusi, demikian kata Rasulullah saw.
Keteladanan adalah sarana paling efektif untuk menuju keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu para orang tua dianjurkan agar menjadi teladan yang baik dengan segala perilaku, tutur kata, dan terutama dalam hal kejujuran bagi anak-anaknya. Kejujuran adalah jalan keberhasilan.
Anak-anak akan meniru perilaku orang dewasa yang mereka amati. Jika mereka mendapatkan kedua orang tuanya jujur, mereka akan tumbuh menjadi orang jujur. Demikian pula dalam hal lainnya. Anak-anak melihat orang dewasa di sekitarnya sebagai sosok ideal. Jadi, ayah dan ibu di rumah atau guru di sekolah, dengan segala perilakunya, akan menjadi contoh yang akan ditirunya.
Di sinilah arti penting tidak bolehnya menampakkan sikap kontradiktif di depan anak-anak. Tidak boleh sama sekali, misalnya, mengatakan kepada anak-anak bahwa dusta itu salah dan haram, sementara kita berdusta di hadapannya.Contoh yang lain adalah saat kita mengingatkan kepada anak untuk tidak kotor, tetapi kemudian mereka melihat kita makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Demikianlah peran keteladanan bagi jiwa anak. Oleh sebab itu, orang tua dituntut untuk menjadi teladan yang baik, karena anak akan mengamati perilaku mereka dan perkataan mereka. Anak biasanya bertanya-tanya tentang alasan orang tua melakukan sesuatu. Jika yang dilakukan itu baik, anak pun akan baik.
Kemampuan meniru pada anak-anak, baik karena paham maupun tidak paham, amat besar melebihi dugaan kita. Sementara itu, kita memandangnya sebagai makhluk kecil yang tidak mengerti apa-apa. Oleh karena itu, keteladanan dalam pendidikan merupakan salah satu sarana paling efektif dan berpengaruh dalam mempersiapkan akhlak anak dan membentuknya secara psikologis dan sosial.
Bersambung ......
Pentingnya Bersahabat dan Menjadi Teladan Bagi Anak (bagian II)